Cerita ini hanya fiktif belaka , apabila terdapat persamaan nama tokoh , tempat kejadian dan alur cerita itu hanya kebetulan saja.
Naik transportasi umum sangat menyenangkan. Apalagi bepergian dengan perjalanan jarak jauh dengan armada naik bus umum AKAP sangat menyenangkan. Pagi hari aku berencana untuk refreshing ke tempat wisata ke daerah Surabaya karena disana menurutku tempat yang tepat untuk sejenak melepaskan penat dari kehidupan. Persiapan kemas mengemas barang yang akan dibawa sudah siap , tak lupa ku hubungi teman ce es pleku si Bambang kasih tau dia kalau aku sudah siap.
Tut ...... tut .... tut ..... cekrekk halo bro! Jawab bambang via telepon
eh halo bray , gimana hari ini jadi kan? aku wes siap iki gek ndang yo.
oke bro. iki aku yo wes siap tur bagus." jawabnya sambil nyengir
Jelas aja bambang kepedean , dari dulu orangnya gitu. setelah aku siap mengemas barang - barang yang mau dibawa langsung deh menuju ke tempat kita janjian. 15 menit perjalanan ke TKP , sesampainya disana ternyata Godrel udah sampai duluan. oiya , kami bertiga berteman sejak lama. awal mula kami bertemu pun juga membuat pengalaman berharga. kenapa tidak? Pertemuan kami bertiga berawal dengan unsur tak kesengajaan.
Profesi yang aku jalani saat itu menjadi tukang ojek online. Atau bahasa gaulnya zaman now sih Abang Ojol. Menjalani profesi sebagai ojol pun tak mudah , semua perlu perjuangan. Ketika aku tengah menunggu orderan sambil menyumet sebatang rokok pelepas penat tiba - tiba datang pria pendek , item kok ya hidup pula xixixi. Saat itu aku masih cuek aja bersikap biasa , lambat laun ketika kami mengobrol eeee ternyata asyik juga. Kami pun berkenalan. Dia bernama Ahmad Munajib , ku panggilnya dengan Amad dhani.
Tiap hari kami bertemu di tempat itu dan akhirnya tempat itu aku jadikan basechamp aku dengannya. Yang paling unik ketika kami sudah saling kenal beberapa bulan , aku dan amad dhani tak saling memiliki atau menyimpan nomor telpon ataupun whatsapp. Lucu yaaa , kenal lama tapi ga punya no hape. kita kembali ke Cerita inti deh nanti ndak malah ngeluyur kemana - mana.
Eeee .... koe es teko to drel? wes ket mau? Tanyaku padanya
Heeee uwes ket mau nganti ngoyot ki lho. Jawabnya dengan candaan seperti biasa
Kitapun menyumet udut sambil menunggu Bambang datang. Saat tengah dapet setengah batang sedotan rokok Bambangpun datang.
Weee Cah bagussss ... es ketmau?
Paijo ki , sui lehmu teko. Samberku padanya
Hooh cah ki , yo ngopo ngono lho." Godrel juga ikutan nyamber
Setelah itu kami duduk - duduk dan mengobrol sambil menunggu malam dan Bus lewat. Seperti biasa di basechamp I kami ada Angkringan langganan kami yakni punya mbah loso pemiliknya. Gorengan demi gorengan ku makan dengan lahapnya. Sementara Godrel masih asyik nonton bokep favoritnya. Hehee maklum aja dia jarang dibelai. Disisi lain , Bambang yang Ganteng SeGembiraloka asyik mengobrol dengan mbah loso.
Jam menunjukan pukul 10 Malam , Biasanya Bus Sumber Selamat dan kawan - kawannya pada nongol. Beruntung nih tak lama menunggu Bus itu datang. Tapi ada yang aneh dengan Bus itu.
Sek .. sek mbang." Tanganku sambil menyegat teman - temanku
Ono opo , wes ge ayo gassss! Jawabnya temenku dengan kompak
Anu , kok bis e koyo aneh yo?
Rasah digagas sek penting tekan kono to." Jawab Godrel
Sekilas ketika ku liat bus itu terlihat beda dari biasanya , agak gimana gitu. Dengan langkah gemeteran sambil meyakinkan diri berani aku melangkah masuk ke dalam bus itu. Lalu Bus jurusan Surabaya Gubeng ini melaju pelan. Sesaat ketika aku mau duduk , terlihat para penumpang pada kompak menggunakan baju putih semua dan dengan wajah datar. Seketika perasaan ini datang dengan rasa takut tapi ku beranikan diri.
Aku duduk bertiga karena kursi ada 3 baris jadi cukup buat kami. Dengan perasaan was was dan agak takut ku beranikan diri bertanya sama Bambang dan Godrel.
Ehh ... Bro , koe kroso rak?
Kroso opo? Bambang menjawab
Koe weruh ora , penumpang e kok do nggo klambi putih kabeh?
Sejenak Bambang menengok ke sekeliling dan dia baru menyadarinya.
Ohh iyo e bro , kok iso yo?
Ealah paijo ki, ketoke awak dewe numpak Bis lelembut iki?
Hooh iki bro."
Kemudian aku menoleh ke arah Godrel , terlihat dia tengah mengantuk lalu kubangunkan dia supaya tak tidur dulu dan ku ceritakan apa yang sedang terjadi. Seketika kami bertiga menjadi ciut nyali. Bau kemenyan , wangi melati dan bau busuk tumpah ruah jadi satu di dalam bus ini. Teringat pesan Ibuku , ketika sedang bepergian sebaiknya berdoa dan dzikir. Mengingat hal itu akupun mengajak teman - temanku untuk membaca surat yasin.
Tak lama kemudian kami sampai di terminal Bungurasih. Perasaan ini sedikit lega karena kami sampai dengan selamat. Ketika aku dan kedua temenku turun dari bus itu dan menengok jam di hapeku kaget bukan kepalang. Cinta Tersembunyi di Tengah Hujan
Mas bowo ono opo? hapemu rusak? Bambang bertanya padaku
Kok aneh to mbang , awak dewe mau mangkat jam 10 kok saiki lagi jam 11? berarti ........? awak dewe mabur mau?
Bambang pun tak percaya dengan omonganku lalu dia mengecek hapenya dan terkaget - kaget.
Bersambung ..........
Comments0